Bayu Pangestu merupakan seorang lulusan IPB University yang lahir di Denpasar, pada 5 Mei 2001. Ia kerap disapa Bayu. Ia merupakan anak pertama dari dua bersaudara. Adiknya masih duduk di bangku kelas 3 Sekolah Menengah Atas.
Bayu menempuh pendidikan dari Taman Kanak-kanak hingga Sekolah Menengah Atas di Bali. Ia bersekolah di TK Hindu Widya Kerthi di Denpasar yang berjarak cukup dekat dari rumahnya. Lalu, ia bersekolah di SD Negeri 5 Penatih di Denpasar. Saat ia menginjak bangku SMP, ia bersekolah cukup jauh dari rumahnya yaitu di SMP Negeri 9 Denpasar, tepatnya di wilayah Sanur.
Pada saat SMA, ia bersekolah di SMA Negeri 3 Denpasar. Lalu, ia melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi di IPB University jurusan Ekonomi Pembangunan. Pada masa sekolah, Bayu bercita-cita untuk naik pesawat terbang. Orang tuanya berjanji akan mewujudkan cita-cita tersebut bila ia bisa menjadi juara kelas. Ia berhasil meraih juara 1 sampai kelas 6 SD, namun janji tersebut belum juga ditepati. Ia merasa dibohongi oleh orang tuanya. Ketika Bayu menginjak bangku SMP, ia mengikuti seleksi Kemah Budaya Nasional di Riau tingkat kabupaten/kota yang kemudian lolos ke ke tingkat provinsi dan akhirnya mewakili Provinsi Bali. Ia pun naik pesawat terbang untuk pertama kalinya ke Riau.
Semasa Sekolah Menengah Atas, Bayu dipercaya untuk menjadi Ketua OSIS. Tidak hanya itu, ia juga menjadi ketua forum OSIS dan dapat membawa nama sekolahnya. Bayu juga ikut serta dalam kegiatan nasional pramuka di Cibubur. Selain sibuk mengikuti organisasi dan kegiatan nasional tersebut, ia menjadi perantara ketika temannya hendak membuat bisnis penjualan baju. Bayu dipercaya untuk menemui pihak produksi dan vendor dari baju-baju yang akan dijual tersebut pada tahun 2017. Kemudian uang dari hasil penjualan baju itu ditabungnya.
Saat menempuh pendidikan di IPB University ia mengikuti kegiatan Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) pada tahun 2020 PKM Karsa Cipta. Lalu, pada 2021 ia mengikuti PKM PM dimana dengan mengikuti kegiatan tersebut, dirinya tidak diwajibkan lagi untuk mengikuti KKN. Di masa menjalani perkuliahannya, ia meraih prestasi non akademik pada bidang bisnis dengan juara 1 tingkat nasional. Selain itu, ia merupakan finalis 10 besar Entrepreneurship Mahasiswa Camp (EMC) yang merupakan program untuk mahasiswa Hindu yang terbuka untuk bisnis konseptual dan bisnis terlepas dari jenis institusi pendidikan tinggi.
Bayu membuka bisnis kopi pada saat kuliah tepatnya pada tahun 2020 dimana pada tahun tersebut merupakan tahun awal mula munculnya pandemi. Bisnis kopi yang dibangunnya tersebut merupakan hasil kerja keras sendiri. Di mana bisnis tersebut dibangun menggunakan tabungan hasil dari penjualanan baju semasa Sekolah Menengah Atas. Jadi, bisnis yang dikerjakannya ini tidak menggunakan uang orang tuanya sedikitpun.
Awalnya, bisnis kopi yang ia bangun hanya sebatas mengenalkan dan menjual kopi yang dibuatnya dalam kemasan botol. Kopi-kopi botolan tersebut dijual seputaran Bali dan menerapkan sistem bebas ongkir. Dari hasil penjualan kopi botolan, Bayu berlanjut membuat kedai kopi bernama Siku Kopi yang terletak di Denpasar, Bali.
Dikarenakan sempat adanya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), ia diharuskan untuk memberhentikan beberapa karyawan yang bekerja pada kedai kopinya. Sifat dirinya yang pantang menyerah membuatnya berpikir dan mencari jalan bagaimana caranya agar kedai kopi miliknya tetap dapat berjalan. Bayu pun akhirnya menjalankan kedai kopinya seorang diri. Tapi, berkat tekat dan kerja keras yang dilakukan demi Siku Kopi, Bayu berhasil merekrut orang kembali. Hal itu juga dikarenakan ia harus segera meninggalkan Bali untuk melanjutkan kuliahnya di Bogor.
Selain membuka bisnis kedai kopi, Bayu juga membangun PT bersama teman teman Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (KMHDI) menganai pengadaan event organizer dan barang jasa. Ia menjabat sebagai CEO dan owner dari PT Agro Wastra Indonesia. Bayu juga memiliki kesibukan pada organisasi berlandaskan agama Hindu, yaitu Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (KMHDI) dan menjabat sebagai bendahara umum pimpinan pusat tahun 2023 hingga 2025.
Sebagai pembisnis di usia muda tentunya memiliki suka dan duka pada setiap langkah yang diambilnya. Suka yang dialami Bayu selama dia membuka bisnis adalah tantangan dan hal-hal baru yang dialaminya dikarenakan ia suka akan tantangan. Lalu, dirinya juga senang ketika produk yang ia jual disukai dan dibeli oleh orang lain. Dengan menjalani bisnis juga ia dapat membuka relasi dan bertemu orang-orang baru, hal itu juga yang membuat dirinya senang.
Lalu untuk duka menjadi seorang pembisnis muda baginya adalah ketika anak seumurannya banyak yang nongkrong atau bermain, ia harus belajar yang serius demi memenuhi harapan orang tuanya dengan nilai akademik yang bagus. Dirinya jarang bisa untuk diajak nongkrong bersama teman-temannya. Sekalinya nongkrong bersama teman-teman departemen, obrolan yang dihasilkan tidak terlalu nyambung. Dimana yang lain berbicara mengenai game, sementara ia kurang mengerti dikarenakan tidak pernah bermain game seperti itu. Tapi jikalau berkumpul dengan orang-orang yang bahasannya tentang entrepreneur dan peluang masa depan baru nyaman dengan obrolan tersebut.
Selain itu, dukanya ada pada saat terjadi pandemi, dimana ia terkena PPKM level 1 hingga 3 yang berdampak pada bisnisnya sehingga mengharuskan untuk melakukan pemberhentian karyawan. Duka lain yang dirasakannya selama jadi pembisnis juga terdapat pada waktu istirahat yang terbilang sedikit dikarenakan banyak yang harus dipikirkan, ditambah dengan tuntutan orang tua mengenai akademik yang mengharuskan IPKnya bagus.
Bayu memiliki hobi, yaitu berolahraga. Ia biasa memainkan berbagai olahraga seperti permainan bola kecil dan bola besar. Ia seringkali bermain sepak bola. Bayu melakukan kegiatan olahraga tersebut rutin sebanyak 2 kali dalam seminggu. Hobi berolahraganya ini ia gunakan sebagai sarana melepaskan penat di tengah kesibukannya.
Ada beberapa sosok yang menginspirasi Bayu selama ini. Yang pertama adalah seorang yang berasal dari luar negeri, yaitu Jack Ma yang merupakan seorang CEO dari Alibaba Group. Dalam mendirikan bisnis, Jack Ma memperlakukan bisnisnya layaknya anak sendiri. Di mana bisnis tersebut dirawat dengan baik sehingga dapat berkembang dengan baik. Kerja kerasnyalah yang sangat menginspirasi Bayu.
Lalu, orang Indonesia yang menjadi inspirasinya adalah Chairul Tanjung atau anak singkong. Dia anak desa yang merantau hingga bisa sukses. Sedangkan orang lokal bali yang menjadi inspirasi bagi Bayu adalah Ajik Krisna yang merupakan pemilik toko oleh-oleh Bali. Ajik Krisna adalah seorang lulusan SMP dan pernah menjadi tukang cuci mobil. Tapi saat ini sosok Ajik Krisna dapat mempunyai gerai dan pusat oleh-oleh yang cukup banyak di Bali, bahkan di Yogyakarta dan Jakarta pun ada. Ajik Krisna merupakan sosok entrepeneur yang diidolakan di kalangan masyarakat Bali.
Bayu memiliki tips sukses pada usia muda yang dapat dilakukan. Yang pertama adalah harus konsisten dan komitmen dengan hal yang ingin dicapai. Jadi, diharuskan untuk menentukan tujuan untuk 2 sampai 10 tahun ke depan. Saat SMA, Bayu sudah memikirkan tujuan yang ingin dicapainya. Ia ingin menjadi seorang pejabat. Namun, orang tuanya berharap Bayu dapat menjadi seorang dosen. Bayu sendiri ingin orang mengenal dirinya dari segi entrepeneur. Makanya ia membangun bisnis.
Dalam berusaha untuk mencapai tujuan juga tidak boleh kaku dan bisa fleksibel, lalu diharuskan untuk dapat berpikir cepat. Jangan pernah malu dengan pekerjaan yang pernah di ambil. Komitmen merupakan hal penting dan perlu juga adanya evaluasi apa yang sekiranya dapat menjadi penghalang. Semasa muda, kita diberi kesempatan untuk belajar, maka ambilah kesempatan tersebut jangan disia-siakan masa muda kita.
Selanjutnya Bayu berencana untuk menempuh pendidikan yang lebih tinggi, yaitu pada jenjang S2. Rencananya ia akan mengambil jurusan administrasi bisnis. Pilihan pertamanya jatuh kepada ITB, lalu pilihan kedua adalah UGM, dan pilihan ketiga adalah kembali lagi ke IPB University.*
*catatan kaki
Tulisan ini ditulis dengan sudut pandang pihak ketiga. Seluruh isi konten adalah tanggung jawab penulis. Anda juga dapat berkontribusi mengirimkan cerita dan opini melalui email redaksi@mahasisya.com atau mendaftar sebagai kontributor.
Penulis: Larasati Maharani.